Penulis: Muhammad Fauzan Firdaus (SPIG 1801742)
Minggu, 7 April 2019 mahasiswa Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis tahun 2018 telah melaksanakan praktikum lapangan Mata Kuliah Geomorfologi yang dilakukan bersama Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi tahun 2018. Praktikum lapangan Geomorfologi ini dilakukan di empat tempat yang berbeda di sepanjang jalan menuju Kota Cirebon, yaitu: 1. Patahan Lembang, 2. Jalan Cagak Ciater, 3. Indramayu, 4. Majalengka.
Dalam pemberhentian pertama, kami berhenti di Patahan Lembang. Di Patahan Lembang merupakan akibat dari proses aktivitas vulkanik yang membentang dari arah barat cisarua sampai manglayang ke arah timur. Sesar tersebut diakibatkan dari letusan Gunung Sunda. Di sepanjang sesar bagian utara, potensi air tanah melimpah juga tanah yang subur. Sedangkan pada bagian selatan sesar, potensi air sulit didapatkan sehingga warga setempat yang berada di sekitar daerah tersebut menempati di bagian utara sesar.
Pemberhentian kedua berhenti di Jalan Cagak Ciater, di lahan ini satuan geomorfologinya vulkanik seperti di patahan lembang karena masih bagian dari Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi diantara lereng tengah dan lereng bawah Tangkuban Parahu. Keadaan morfologi di tempat ini sebagian besar digunakan sebagai lahan perkebunan teh karena mempunyai kemiringan bentuk U dan memiliki tanah yang subur.
Di tempat ketiga, kami berhenti dan mengamati disekitar rest area daerah Indramayu. Di daerah ini terjadi perubahan zona yang asalanya Zona Bogor yang berkelok-kelok (Sinklin) ke zona Jakarta yang merupakan dataran aluvial (Antiklin). Batuan yang ada di daerah ini adalah sedimen tersier yang terdiri dari clay, batu lempung, dll.
Di tempat terakhir kami berhenti di daerah persawahan di jalan yang menuju Majalengka. Di daerah ini sudah masuk ke daerah antiklin yaitu daerah lembah yang datar sehingga mudah terjadi erosi karena sedimen lebih lembut yang memudahkan perubahan bentuk pada tanah.
Dengan diadakannya praktikum lapangan Geomorfologi ini diharapkan mahasiswa mampu meimplementasikan apa yang dipelajarinya di kelas dan dapat menganalisis satuan geomorfologi yang ada di sekitarnya.