Penulis: Muhammad Ihsan, M.T
Pada Kamis (18 Juli 2019), Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi serta diskusi tentang Standar Survei Pengukuran Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekretariat ISI Pusat, Jakarta. Pada pemaparan ini, ISI mengundang Dewan Kode Etik ISI, Pengurus ISI, lembaga pemerintahan, akademisi, serta pihak swasta. Program Studi D3 Survey Pemetaan dan Informasi Geografi (SPIG) UPI yang diwakilkan oleh Dr. Iwan Setiawan, S.Pd.,M.Si. dan Muhammad Ihsan, M.T. turut andil dalam pertemuan ini.
Kegiatan dibuka oleh Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya, beliau menjabarkan bahwa standar survei pemetaan khususnya pada bidang terestris/pemetaan skala besar sangat penting dalam meningkatkan kualitas proses hingga produk dari kegiatan pemetaan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Sumaryo, M.Si. dan Ir. Parseno, MT. MT. Pemaparan yang disampaikan meliputi garis besar kebutuhan standar survey pemetaan terestris skala besar (khususnya di bidang engineering, konstruksi, dan tambang), birokrasi standar menuju Standard Nasional Indonesia, serta teknis dan spesifikasi pengukuran terestris. Setelah selesai pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan pembahasan.
Pada kegiatan diskusi, beberapa lembaga memberikan masukan serta saran untuk menyempurnakan dokumen draft. Selain menampilkan spesifikasi, dokumen standar Survei dan Pemetaan Terestris Skala Besar juga dapat menjelaskan standar prosedur pemetaan terestris yang diawali dari prosedur perencanaan hingga pelaporan. “Diharapkan dengan adanya standar survey dan pemetaan terestris, para surveyor memiliki kompetensi yang standar dan menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu surveyor Indonesia mampu bersaing secara global dengan surveyor dari negara lain, khususnya di kawasan ASEAN” ujar Sekretaris Jendral ISI, Harto Widodo.