Penulis: Muhammad Ihsan, M.T
Salah satu dosen Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografi (SPIG) Universitas Pendidikan Indonesia, Muhammad Ihsan, M.T. menjadi peserta dalam kegiatan Nusantara Tropical School 2019. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 3 – 9 Agustus 2019 di Komplek Candi Sewu, Jawa Tengah ini diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerja sama dengan Institut National Des Sciences Apliquees (INSA) dan ICUBE dari Strasbourg University, Perancis. Tema utama dari kegiatan ini adalah pengaplikasikan teknologi Fotogrametri, Surveying, dan Laser Scanner untuk pembuatan model 3 dimensi dari bangunan warisan sejarah, dalam hal ini para peserta melakukan pemodelan candi dan artefak di sekitar Komplek Candi Sewu.
Workshop ini diikuti oleh 24 peserta dari 4 negara (Indonesia, Perancis, Italia, Thailand) dan terdiri dari latar belakang keilmuan yang beragam seperti Geomatika, Arsitektur, Teknik Sipil, Teknik Informatika, dan Arkeologi. Kegiatan ini juga didukung oleh sponsor yang bergerak di bidang survey pemetaan seperti WIBB-Stonex, PT. Asaba Surveying Division, PT. Hexagon, Leica, dan Innovamap. Setiap sponsor mendukung dalam penyediaan alat-alat survei pemetaan dengan teknologi mutakhir serta tutor untuk melatih para peserta dalam pengoprasian alat.
Kegiatan dimulai dengan sesi makan malam sekaligus briefing terkait pelaksanaan rangkaian kegiatan. Panitia membagi setiap peserta dalam lima kelompok dengan keilmuan yang beragam, serta menentukan lokasi candi yang akan diukur/dimodelkan oleh masing-masing kelompok. Selain itu panitia juga memberikan peraturan yang berlaku selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan awal dibuka oleh pematerian tentang fotogrametri dan pemodelan obyek bersejarah oleh Prof. Pierre Grussenmeyer, Dosen dan Peneliti dari Strasbourg University. Para peserta diberi wawasan tentang sejarah fotogrametri dan perkembangannya dari tahun ke tahun. Materi yang disampaikan meliputi konsep dasar tentang fotogrametri, sensor kamera, dan pemanfaatan fotogrametri untuk pemodelan tiga dimensi suatu obyek. Selain pematerian, ditampilkan juga project pemodelan tiga dimensi yang telah dilakukan seperti pemodelan gereja dan kota bawah tanah.
Selain materi tentang fotogrametri, pematerian dilanjutkan dengan materi Laser Scanner oleh Helene Macher, dosen dari Strasbourg University, Helene memberikan materi tentang pemanfaatan Laser Scanner untuk pemodelan tiga dimensi. Materi meliputi konsep dasar Laser Scanner, konsep registrasi dan georeferencing, jenis-jenis Laser Scanner, dan contoh-contoh penerapan Laser Scanner untuk 3D Modelling. Kegiatan pematerian berikutnya disampaikan oleh Pak Dudi D. Wijaya, dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Pak Dudi memberikan materi tentang penentuan posisi. Materi yang disampaikan antara lain konsep posisi, konsep penentuan posisi, konsep datum dan sistem referensi, serta konsep pengukuran menggunakan metode surveying. Selain pematerian dari narasumber, para peserta juga aktif dalam memberikan pertanyaan dan diskusi sehingga sesi pematerian berjalan dengan menarik.
Setelah pematerian di kelas, kegiatan dilanjutkan dengan praktikum lapangan. Terdapat lima jenis praktikum yang dilaksanakan oleh peserta, antara lain Surveying, Close Range Photogrammetry, Terrestrial and Drone Photogrammetry, Terrestrial Laser Scanner, dan Close Range Laser Scanner. Setiap praktikum akan dibimbing oleh tutor dan asisten yang ahli dibidang masing-masing. Setiap peserta akan diberikan arahan awal, kemudian dilanjutkan dengan akuisisi data secara mandiri. Durasi setiap sesi latihan adalah empat jam yang dilaksanakan selama lima hari.
Setelah melakukan kegiatan akuisisi lapangan, para peserta dilatih untuk melakukan pengolahan data menggunakan berbagai perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan antara lain Metashape Photoscan untuk pengolahan Fotogrametri, FARO Scene untuk pengolahan data Laser Scanner, ECHO untuk pengolahan data Handheld Laser Scanner, dan Cloud Compare untuk melakukan pengolahan dan modifikasi point cloud. Setiap kelompok diberi waktu 2 hari untuk melakukan pengolahan dan menyiapkan presentasi hasil.
Presentasi hasil dilaksanakan pada hari Jumat pukul 13.30. Setiap kelompok memaparkan rangkuman kegiatan dan produk yang dihasilkan selama kegiatan pelatihan berlangsung. Sesi presentasi berjalan dengan kondusif dan menarik karena setiap kelompok menunjukan kreativitas dalam menampilkan model 3 Dimensi. Setelah sesi presentasi, panitia memberikan rangkuman kegiatan yang telah berlangsung selama 7 hari, dan memberikan arahan tentang kegiatan penutupan yang akan dilaksanakan di Restoran Bale Raos.
Penutupan kegiatan dikemas dengan Social Dinner di restoran Bale Raos. Kegiatan dibuka dengan penyerahan peta Candi Borobudur kepada Balai Konservasi Borobudur dan Peta Candi Prambanan kepada BPCB D.I. Yogyakarta, selain itu panitia juga menyerahkan tanda terima kasih kepada kelompok terbaik dan seluruh sponsor yang terlibat dalam kegiatan Nusantara Tropical School 2019. Setelah penyerahan, kegiatan dilanjutkan dengan makan malam dan diskusi ringan, serta ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama.
Nusantara Tropical School 2019 merupakan pelatihan yang memiliki manfaat yang sangat banyak, selain ilmu dan wawasan, para peserta juga mendaptkan skill baru tentang 3D Modelling. Para peserta juga dapat berdiskusi langsung dengan pakar Fotogrametri dan Laser Scanner. Kegiatan ini pun menjadi ajang bertukar pikiran dari berbagai keilmuan dan menambah relasi antar institusi.