Penulis : Anisa Dalilah (SPIG, 1708058)
Program studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis angkatan 2017, Telah melaksanakan “Kemah Kerja”. Kemah kerja adalah mata kuliah yang mahasiswa kontrak pada semester 5, yang dimana proses pengaplikasian teori dan konsep yang di dapat pada perkuliahan sebelumnya yang di praktikan langsung ke lapangan sehingga menjadi data yang berguna bagi masyarakat. Maksud dari kemah kerja kali ini adalah untuk menyediakan data dan informasi mengenai kebencanaan tsunami dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai jalur evakuasi bencana tsunami. Mahasiswa angkatan 2017 melaksanakan kemah kerja pada tanggal 26 November sampai dengan 05 Desember 2019, Yang bertemakan “Pemetaan Resiko Bencana Tsunami”. Lokasi kerja yang dipilih yaitu di Kabupaten Pangandaran, yang mencangkup 2 Kecamatan yaitu kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih yang didalamnya terdapat 6 desa yaitu Desa Pangandaran, Desa Wonoharjo, Desa Pananjung, Desa Sukaresik, Desa Cikembulan dan Desa Babakan. Kenapa kami memilih wilayah tersebut karena wilayah tersebut berada di pesisir pantai yang sesuai dengan tema yang kami buat, selain itu juga diwilayah tersebut minimya data karena wilayah tersebut merupakan kabupaten baru.
Mahasiswa/I yang ikut dalam Kemah kerja 2019, berjumlah 66 Orang. Yang di bagi menjadi 6 Kelompok kerja yang tersebar di setiap desa untuk wilayah kerjanya. Dengan dosen pembimbing berjumlah 6 orang yaitu : Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si, Arif Ismail, S.Si., M.Si, Drs. Jupri, MT, Hendro Murtianto, S.Pd., M.Sc, Muhammad Ihsan, ST., MT, Shafira Himayah S.Pd., M.Sc. Setiap kelompok menghasilkan data dari survey social dan ekonomi, pengukuran terestis, pengukuran fotogrametri, dan pengukuran geolistrik. Diantaranya :
Pertama, Peta Resiko Bencana dan Jalur Evakuasi yang dimana datanya dari Peta Ancaman / Bahaya, Peta Kerentanan dan Peta Kapasitas. Yang dimana peta kapasitas diperoleh dari data citra Quickbird dari BIG dan Citra Spot 6 dan 7 dari LAPAN, sedangkan Peta Kerentanan dan Kapasitas di dapatkan dari Survei Sosial dan Ekonomi dari lapangan. Fungsi dari peta tersebut berguna untuk jalur evakuasi bencana yang diperlukan untuk mengurangi jumlah kerugian ekonomi dan jumlah korban jiwa apabila sewaktu-waktu terjadi tsunami di Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih tersebut.
Kedua, Pengukuran Terestis yang dimana wilayah kerja yang kami pilih untuk pengukuran terestis seperti sekolah, kantor pemerintahan atau juga icon terpenting di wilayah kerja tiap kelompok tersebut, yang nantinya data tersebut bermanfaat untuk wilayah yang telah diukur dengan resolusi tinggi tersebut, sebagai denah lokasi.
Ketiga, Pengukuran fotogrametri yang dimana wilayah pengukuran Foto Udara juga sama dengan pengukuran terestis namun data yang dihasilkan berupa data orthophoto. Data yang dihasilkan dapat bermanfaat sebagai petunjuk lokasi.
Keempat, Pengukuran Geolistrik, Peta berupa resistivity gambaran permukaan tanah atau gambaran lempengan kedalaman resistivitynya persebaran titiknya berjumlah 9 titik yang tersebar di wilayah tersebut. Data dari geolistrik tersebut berguna untuk mengetahui kedalaman tanah dan juga pertemuan air asin dan air tanah di daerah tersebut.
Pelaksanaan Kemah Kerja tahun 2019 sukses terlaksana atas bantuan dan kerjasama yang sangat baik dari berbagai pihak yang terkait. Tidak lupa ucapan terimakasih untuk Badan Informasi Geospasial [BIG] yang telah menyediakan data Citra Quickbird, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang telah menyediakan Citra Spot 6 dan Spot 7, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang telah membantu penyediaan data di lapangan, Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) yang telah memberikan izin kegiatan, Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih yang telah memberi izin kegiatan dan juga Desa Pangandaran, Desa Wonoharjo, Desa Pananjung, Desa Sukaresik, Desa Cikembulan dan Desa Babakan yang telah memberikan izin kegiatan untuk melakukan kegiatan kemah kerja.