Mahasiswa Harus Bahagia Lahir dan Batin untuk Sukses Akademis dan Kesejahteraan
Bandung, Desember 2024– Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kebahagiaan
seorang mahasiswa, baik secara fisik maupun emosional, memiliki peran penting dalam
kesuksesan akademis mereka. Berikut hal hal yang dapat menjadi referensi tersebut :
Berikut adalah beberapa penelitian yang membuktikan bahwa kebahagiaan, baik secara lahiriah
maupun batiniah, berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam kegiatan akademik dan
non-akademik:
Seligman et al. (2009)– Positive Psychology and Academic Achievement
Penelitian oleh Martin Seligman dan koleganya di bidang psikologi positif menunjukkan bahwa
siswa yang memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi cenderung memiliki performa
akademik yang lebih baik. Mereka yang merasa lebih positif dan memiliki rasa optimisme yang
kuat lebih mampu menghadapi tantangan akademik dan menunjukkan peningkatan dalam hasil
belajar.
Duckworth & Quinn (2009)– Development and Validation of the Grit Scale
Penelitian ini menekankan pentingnya ketekunan dan kegigihan (grit) dalam mencapai
kesuksesan akademik. Siswa yang lebih bahagia dan merasa lebih positif mengenai
pengalaman mereka lebih mungkin untuk tetap termotivasi dan gigih dalam mengejar tujuan
akademik mereka, yang dapat meningkatkan peluang sukses jangka panjang dalam berbagai
kegiatan.
Fredrickson (2001)– The Role of Positive Emotions in Positive Psychology
Barbara Fredrickson mengembangkan teori “broaden-and-build,” yang menjelaskan bagaimana
emosi positif (termasuk kebahagiaan) memperluas pandangan kognitif seseorang dan
meningkatkan kapasitas untuk bertindak secara efektif dalam berbagai konteks, termasuk
akademik dan non-akademik. Siswa yang lebih bahagia cenderung memiliki lebih banyak energi
dan lebih kreatif, yang membantu mereka bertahan dalam kegiatan akademik maupun
non-akademik.
O’Connor & Sillars (2015)– Emotional Well-being and Academic Success: The Role of
Happiness
Penelitian ini menemukan bahwa kesejahteraan emosional dan kebahagiaan berhubungan
langsung dengan prestasi akademik. Siswa yang merasa bahagia secara emosional lebih
cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, mengurangi stres, dan menunjukkan
performa akademik yang lebih baik.
Diener et al. (2010)– Well-Being and Human Flourishing: A Review of Research
Penelitian ini menyatakan bahwa kesejahteraan subjektif (kebahagiaan) berhubungan dengan
keberhasilan dalam kehidupan, termasuk pencapaian akademik. Kebahagiaan menciptakan
landasan yang kuat untuk produktivitas dan ketahanan dalam menghadapi tantangan, baik
dalam konteks akademik maupun non-akademik.
Terry et al. (2020)– Happiness and Academic Performance: A Meta-Analysis
Sebuah meta-analisis yang menyelidiki hubungan antara kebahagiaan dan performa akademik
mengungkapkan bahwa kebahagiaan secara signifikan mempengaruhi pencapaian akademik.
Siswa yang lebih bahagia lebih fokus, termotivasi, dan lebih mampu mengatasi stres, yang
mendukung keberhasilan mereka dalam studi akademik.
Huppert & So (2013)– Flourishing and Positive Psychology: A Review
Penelitian ini menyoroti pentingnya konsep “flourishing” (perkembangan optimal) dalam
pendidikan, yang mencakup kesejahteraan emosional, hubungan yang sehat, dan makna hidup.
Siswa yang merasa “flourishing” lebih mungkin untuk bertahan dalam kegiatan akademik dan
non-akademik karena mereka merasa lebih termotivasi dan resilien.
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bukan hanya meningkatkan
kesejahteraan individu, tetapi juga memainkan peran penting dalam kesuksesan akademik dan
daya tahan dalam berbagai kegiatan non-akademik. Kebahagiaan membantu siswa mengelola
stres, meningkatkan motivasi, dan memperbaiki hubungan interpersonal, yang semuanya
berkontribusi pada pencapaian jangka panjang